SIPASNA.COM | Jambi - Kemajuan teknologi akan mendorong kemajuan peradaban manusia itu sendiri. Karena teknologi merupakan buah dari olah pikir dan akal manusia yang diciptakan untuk melengkapi dirinya.
Salah
satu produk kemajuan teknologi saat ini ialah hadirnya mesin, pabrik, internet
dan termasuk beberapa aplikasi online seperti tiktok. Aplikasi tiktok merupakan
sebuah aplikasi hiburan yang trend dimasyarakat Indonesia saat ini. Semua orang
dapat mengaksesnya tanpa mengenal batas usia, status, pekerjaan dan gender,
mereka berbondong-bendong memakainya.
Biar
tidak terkesan absurd, penulis akan mencoba menganalisa pengaruh tiktok
terhadap perubahan sosial budaya masyarakat. Untuk kasus yang dikaji diambil di
tempat kelahiran penulis yaitu di desa Silantom Julu, kabupaten Tapanuli Utara,
Sumatera Utara.
Awalnya
desa ini seperti desa pada umumnya, masyarakatnya tentram, damai, ramah dengan
lingkungan yang asri. Namun ada yang berubah semenjak masyarakatnya mulai
mengenal aplikasi tiktok. Sebuah fenomena yang baru dengan efafuora yang baru
pula. Tiktok merupakan platform video musik yang memperbolehkan para pemakai
untuk membuat video musik pendek mereka sendiri. Pemuda/pemudinya belajar
sambil main tiktok, ibuk-ibuk lupa memasak karena main tiktok, dan tak mau
kalah bapak-bapak nge-tiktok dulu baru kerja. Jika sudah demikian apakah masih
terkesan menguntungkan atau malah merugikan?
Disinilah
terpampang jelas bagaimana teknologi ini merambah semua lini kehidupan. Tidak
peduli akan berdampak positif atau negatif bagi pemakainya, ia akan terus
mengalami perkembangan. Jadi masyarakat harus bisa menfilter dan memilih
teknologi mana yang selayaknya dipakai. Karena tidak arif pula jika menyalahkan
sepenuhnya perkembangan teknologi (tiktok) apalagi sampai-sampai anti terhadap
teknologi.
Dampaknya
pada Perubahan sosial-budaya
Perubahan
sosial adalah perubahan dalam masyarakat yang mempengaruhi sistem sosial,
nilai, sikap, dan pola perilaku individu di antara kelompok (sumber: kompas). Perubahan
sosial ini merupakan perubahan individu dan keluarga di lingkungannya.
Pertama,
sistem sosial masyarakat yang sudah tertanam rapi sejak dulu bisa saja
berantakan akibat kuatnya dorongan dari luar. Dan inilah yang sedang terjadi
saat ini. Kehadiran tiktok berpotensi besar merubah bahkan merombak tatanan
sosial lama dan menggantinya dengan dengan yang baru.
Kedua,
dalam aspek nilai, memakai tiktok sudah memiliki nilai tersendiri dimasyarakat.
Bahkan tak tanggung-tanggung, nilai yang diberikan mendapat apresiasi besar.
Siapa yang tidak bermain tiktok dianggap ketinggalan jaman. Maka tak jarang
satu individu mengajak individu yang lain, kelompok yang satu mengajak kelompok
yang lain.
Ketiga,
sikap juga mengalami perubahan. Dalam beberapa kejadian para pemakai tiktok
tidak lagi menunjukkan sikap yang baik dan ramah di masyarakat. Sungguh Sikap
yang tidak etis ketika ada orang tua sekadar berbincang dengan anaknya tetapi
anaknya malah sibuk bermain tiktok, atau pemuda yang melakukan tantangan tiktok
di tempat ibadah (gereja). Ada juga yang mengabadikan musibah seseorang hanya untuk mendapatkan viewers.
Keempat,
Pola Perilaku individu juga mengalami pergeseran. Jika dulu interaksi antar
individu terjadi di lapangan (lingkungan masyarakat) sejenak berpindah ke dunia
maya (tiktok). Dan dalam beberapa kasus ada individu yang begitu aktif bicara
di medsos namun ketika terjun dalam masyarakat sejatinya adalah seorang
pendiam.
Sangat
disayangkan, jika nantinya kalangan anak muda disini terpengaruh dengan gejala-gejala
buruk dari tiktok ini. Menghalalkan berbagai cara untuk mendapatkan followers
sehingga tak peduli dengan video yang di unggahnya. Barangkali video tersebut
mengandung provokasi, penghinaan, SARA, atau tidak etis sudah tidak peduli
lagi. Yang terpenting ialah dapat meningkatkan followers/viral.
Adalah
akibat dari globalisasi dan ketidaksiapan masyarakat
Sejatinya
globalisasi membawa angin segar bagi kehidupan manusia. Layaknya sebuah
jembatan dengan hadirnya globalisasi akan memudahkan setiap orang mengakses
ide, gagasan, maupun konsep baru yang sebelumnya tidak ia ketahui.
Globalisasi
akan mendekatkan semua negara. Menurut asal katanya, kata
"globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal
(sumber:Wikipedia). Artinya ada sebuah koneksi antar negara-negara di dunia ini
baik secara ekonomi, politik dan budaya yang tentunya ini akan berpengaruh
kepada masyarakatnya.
Namun
alangkah baiknya kita mesti melihat globalisasi ini secara kritis. Bahwa selain
membawa dampak positif ternyata globalisasi juga membawa dampak negatif. Dan
tanpa di sadari sebahagian masyarakat di desa ini adalah korban dari
globalisasi ini. Hal ini bisa saja terjadi karena belum memiliki kesadaran
tinggi dan kemampuan mengolah perubahan disekitarnya. Apa yang trend
dimasyarakat dilahap secara cepat tanpa proses berpikir panjang apakah dengan
mengonsumsinya akan berpengaruh positif atau negatif.
Sejatinya
manusia begitu tertarik dengan hal-hal baru. Namun ketidaksiapan masyarakat
dalam membendung derasnya hantaman globalisasi akan menggerus jati diri
masyarakat disini. Anak-anak kelak tidak lagi
peduli dengan budayanya sendiri karena sudah terbiasa menikmati tiktok
yang mempertontonkan budaya luar negeri. Belum lagi perilaku konsumtif karena
ingin mengikuti trend sekalipun modal tak mendukung, aspek psikis yang bisa
terganggu karena ingin selalu tampil sempurna. Dan akan masih banyak lagi efek
yang terjadi ketika belum mampu mengambil manfaat dari sebuah kemajuan.
Masyarakat
perlu disadarkan bagaimana cara yang benar dan bermanfaat memakai aplikasi
tiktok. Sehingga kegunaan aplikasi ini sebagai media sosial memang bisa
memberikan manfaat. Dengan memanejemen waktu penggunaan dan menambah pemahaman dapat mengurangi resiko pengikisan
sosial budaya, karena sejatinya sosial budaya di desa ini sudah begitu kaya dan
bernilai. Dan melalui tiktok ini, kita juga bisa memperkenalkan budaya sendiri
dan mempromosikan potensi sumber daya alam desanya.
Oleh:
Priadi pasaribu
Penulis merupakan Mahasiswa Ilmu pemerintahan,Universitas Jambi